Jebolan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) emang kayaknya nggak keurus. Padahal mereka lumayan pontensial. Manajemen yang mengikat bikin mereka susah buat 'bergerak' disaat nama mereka masih berkibar. Giliran kontrak mereka udah habis, nama mereka udah pudar... kasian juga ya..
Untung Tika & Tiwi bisa dapet manajemen yang bagus sehingga bisa 'bangkit' dengan membentuk duo T2.
Gue suka banget T2... Biar si Ahmad Dhani bilang T2 kampungan, gue tetep suka :P
BalasHapusBTW, apa hubungannya Tiwi Slamet (mbak Wie) ama Tiwi T2 ini ya?
Tiwi Slamet anaknya Bing Slamet kan hehhee
BalasHapusBisa jadi... :)
BalasHapustolong diciwelke si kanan baju item yaaa,,,,,
BalasHapusudah tak ciwel2 sebelum lo minta...
BalasHapustapi sumpah aku naksir lo mas sama ynag baju item itu, nek mas aldi kenal dekat mbok aku dikenalke,,hehehhe,,tenan mas,,,
BalasHapusNih Oke juga si Tika, tampangnya agak oriental, keCina2an gitu, kaya Agnes Monica.
BalasHapusoke.. tar kalo ketemu ya... atau mau no hp nya ?
BalasHapusmirip emang win... cuma Tika lebih chubby
BalasHapuscicit cuit cicit cuit :D
BalasHapuskenapa doel.. koq nyanyi lagunya joshua ?
BalasHapusTapi jadi lebih lucu ya... Agnes juga lebih putih, sih...
BalasHapusyes.. she is
BalasHapusmau mas,,pm yaa
BalasHapustapi aku ijin dia dulu doooong... kalo boleh tar gue kasih hehehe
BalasHapusya mas kenalin dulu makanya, janganlansung kasih nomor hape,,hehehhe
BalasHapusgimana gue ngenalin lo lagi jadi inlander disono hehehe
BalasHapusgua ga doyan
BalasHapuskkkkkkkkkkkkkkkkkk
tapi pantes lah jadi kakak adek
BalasHapusmasa siiih
BalasHapusternyata Tika montok juga...//nyoret2 muka di sebelahnya :D
BalasHapussiriiiiik.... huahahahaa
BalasHapusTika montok juga hmmm..//coret2 muka di sebelahnya :D
BalasHapussiriiiikk... hahahaha
BalasHapusaahhhh... ok!
BalasHapusbilang saja... OK
BalasHapusbukannya dulu T2 ini pas di AFI dulu berantem yah.....
BalasHapusT2 beruntung juga bisa dapet lagunya Dewiq
berantem itu bagian dari reality show hans... buat naikin rating hehehe
BalasHapusouwww..tapi ngomong2 gua sebel ama tampangnya Tiwi T2 kayaknya rada2 judes gitu
BalasHapusgak koq.. anaknya baik banget.. enak diajak ngobrol
BalasHapuswajahnya, suaranya, gayanya, gue lebih suka Tiwi. kalo tika kayaknya perlu terus latian vokal yang mendasar dulu deh.
BalasHapus
BalasHapusT2 = gakk doyan....
*sambil dengerin Satria Bergitar - Oma Irama*
walaupun sebenernya tiwi agak 'cadel' ya gak bisa sempurna melafalkan huruf r
BalasHapusgimana kalo T2 remake lagu Satria Bergitar, suka gak hehehe...
BalasHapussalam kenal mas, saya jadi inget sama email yg pernah dikirim ke saya. berikut cuplikannya (sblmnya mohon maaf kalo kepanjangan)
BalasHapus-----------------------------------------------------------------------------------
TOLONG DIBACA DAN JANGAN COBA 2X IKUT WALAU PUN HANYA Rp 2000... MAKANYA BACA... OK?!
Dapat dari milis tetangga.... .....
Dua hari yang lalu gw ketemu dengan salah seorang AFI (Akademi Fantasi
Indosiar). Selain lepas kangen (he..he) gw juga dapat cerita seru dari
kehidupan mereka.
Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau ketika nongol di
teve, kehidupan artis AFI sangat memprihatinkan.
Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah.
Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini buat menggenjot sms
putera-puteri
mereka. Bisa dipastikan tidak ada satu pun kemenangan AFI itu yang berasal
dari pilihan publik. Kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua
mereka anggup menghabiskan uang untuk sms. Orang tua Alfin dan Bojes abis 1
M. Namun mereka orang kaya, biarin aja.
Yang kasihan mah, yang kaga punya duit. Fibri (AFI 005) yang tereliminasi di
minggu-minggu awal kini punya utang 250 juta. Dia sekarang hidup di sebuah
kos sederhana di depan Indosiar. Kosnya emang sedikit mahal RP 500..000.
Namun itu dipilih karena pertimbangan hemat ongkos transportasi. Kos itu
sederhana (masih bagusan kos gw gitu loh), bahkan kamar mandi pun di luar.
Makannya sekali sehari.
Makan dua kali sehari sudah mewah buat Fibri. Kaga ada dugem dan kehidupan
glamor, lha makan aja susah.
Ada banyak yang seperti Fibri. Sebut saja intan, Nana, Yuke, Eki, dll.
Mereka teikat kontrak ekslusif dengan manajemen Indosiar. Jadi, kaga bisa
cari job di luar Indosiar. Bayaran di Indonesiar sangat kecil. Lagian
pembagian job manggung sangat tidak adil. Beberapa artis AFI seperti Jo vita
dan Pasya kebanjiran job, sementara yang lain kaga dapat/jarang dapat job.
Maklum artisnya sudah kebanyakan. Makanya buat makan aja mereka susah.
Temen gw malah sering dijadiin tempat buat minjem duit. Minjemnya bahkan
cuma Rp 100.000. Buat makan gitu loh. Mereka ga berani minjem banyak karena
takut ga bisa bayar.
Ini benar-benar proyek yang tidak manusiawi. Para orang tua dan anak
Indonesia dijanjikan ketenaran dan kekayaan lewat sebuah ajang adu bakat di
televisi.
Mereka dikontrak ekslusif selama dua tahun oleh Indosiar. Namun tidak ada
jaminan hidup sama sekali.
Mereka hanya dibayar kalo ada manggung. Itu pun kecil sekali, dan tidak
menentu. Buruh pabrik yang gajinya Rp 900.000 jauh lebih sejahtera daripada
mereka.
Nah acara ini dan acara sejenis masih banyak, Pildacil juga begitu. Kasihan
orang tua dan anak yang rela antre berjam-jam untuk sebuah penipuan seperti
ini.
Seorang anak pernah menangis tersedu-sedu saat tidak lolos dalam audisi AFI.
Padahal dia beruntung. Kalau dia sampai masuk, bisa dibayangkan betapa dia
akan
membuat orang tuanya punya utang yang melilit pinggang, yang tidak akan
terbayar sampai kontraknya habis.
mungkin ada yang tertarik buat ngangkat cerita itu ke media anda? Gw punya
nomer kontak mereka. Gaya hidup mereka yang kontras dengan image publik
kayanya menarik untuk diangkat. Ini juga penting agar anak-anak dan orang
tua di Indonesia kaga tertipu lebih banyak lagi.
kalo ini si gak bener gun... gak separah ini koq...
BalasHapusya sih.. saya juga gak terlalu percaya. ya.. ini mungkin ada bbrp orang yg gak puas/kecewa aja sama acara2 kayak gitu. email diatas sbenernya masih ada lanjutannya (maap lg kalo kepanjangan):
BalasHapus--------------------------------------------------------------
JUDI SMS MENGGILAAAA ......
Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara kontes-kontesan.
Tengok saja misalnya AFI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantrik, dsb.
Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit penyanyi terbaik.
Acara ini hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS premium.
Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum --
setidaknya sampai saat ini. Mari kita hitung. Satu kali kirim SMS biayanya --anggaplah- - Rp 2000.
Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb).
Sisanya yang 40% untuk "bandar" (penyelenggara) SMS.
Siapa saja bisa jadi bandar, asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per hari dan membuat program aplikasinya.
Jika dari satu SMS ini "bandar" mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak
Rp 80.000.000.000 (baca: Delapan puluh milyar rupiah).
Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah ? rumah senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya sebagai "biaya promosi"!
Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali.
Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan "siapa tahu" mendapat hadiah.
Kata "siapa tahu" adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone.
Pulsa ini dibeli pakai uang.
Artinya : Kuis SMS adalah 100% judi.
Begitu menggiurkannya bisnis ini, sampai-sampai Nutrisari membuat iklan yang saya pikir menyesatkan.
Pemirsa televisi diminta menebak, "buka" atau "sahur", lalu jawabannya dikirim via SMS.
Ada embel-embel gratis. Ada kata, "dapatkan handphone... " Saya bilang ini menyesatkan, karena pemirsa televisi bisa menyangka :
"Dengan mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis (toll free), saya bisa mendapat handphone gratis".
Kondisi ini sudah sangat menyedihkan.Bahkan sangat gawat.
Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB.
Jika dulu, orang untuk bisa berjudi harus mendatangi agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak panah, sekarang orang bisa berjudi, hanya dengan beberapa ketukan jari di pesawat handphone!
..
Tolong bantu sebarkan kampanye anti judi SMS ini.
Tanpa bantuan anda, kampanye ini akan meredup dan sia-sia belaka.
aduuhhh... emang panjang sih banget gunn...
BalasHapustapi ini juga udah basi kali ya... soalnya sekarang acara kayak gitu lebih ngandalin juri vote lock, gak lagi pake sms
T2 mah sm2 OK.!!!
BalasHapushuehehe. .
oia. . bwt yg suka ma T2. .
join ja d mLiz na. .
http://groups.yahoo.com/group/t2_lovers
dstu byk Fto2 n brita ttg T2. .
Thx yaahh. . .