Senin, 24 Maret 2008

Suatu sore bersama T2




Jebolan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) emang kayaknya nggak keurus. Padahal mereka lumayan pontensial. Manajemen yang mengikat bikin mereka susah buat 'bergerak' disaat nama mereka masih berkibar. Giliran kontrak mereka udah habis, nama mereka udah pudar... kasian juga ya..
Untung Tika & Tiwi bisa dapet manajemen yang bagus sehingga bisa 'bangkit' dengan membentuk duo T2.

39 komentar:

  1. Gue suka banget T2... Biar si Ahmad Dhani bilang T2 kampungan, gue tetep suka :P

    BTW, apa hubungannya Tiwi Slamet (mbak Wie) ama Tiwi T2 ini ya?

    BalasHapus
  2. Tiwi Slamet anaknya Bing Slamet kan hehhee

    BalasHapus
  3. tolong diciwelke si kanan baju item yaaa,,,,,

    BalasHapus
  4. udah tak ciwel2 sebelum lo minta...

    BalasHapus
  5. tapi sumpah aku naksir lo mas sama ynag baju item itu, nek mas aldi kenal dekat mbok aku dikenalke,,hehehhe,,tenan mas,,,

    BalasHapus
  6. Nih Oke juga si Tika, tampangnya agak oriental, keCina2an gitu, kaya Agnes Monica.

    BalasHapus
  7. oke.. tar kalo ketemu ya... atau mau no hp nya ?

    BalasHapus
  8. mirip emang win... cuma Tika lebih chubby

    BalasHapus
  9. kenapa doel.. koq nyanyi lagunya joshua ?

    BalasHapus
  10. Tapi jadi lebih lucu ya... Agnes juga lebih putih, sih...

    BalasHapus
  11. tapi aku ijin dia dulu doooong... kalo boleh tar gue kasih hehehe

    BalasHapus
  12. ya mas kenalin dulu makanya, janganlansung kasih nomor hape,,hehehhe

    BalasHapus
  13. gimana gue ngenalin lo lagi jadi inlander disono hehehe

    BalasHapus
  14. ternyata Tika montok juga...//nyoret2 muka di sebelahnya :D

    BalasHapus
  15. Tika montok juga hmmm..//coret2 muka di sebelahnya :D

    BalasHapus
  16. bukannya dulu T2 ini pas di AFI dulu berantem yah.....
    T2 beruntung juga bisa dapet lagunya Dewiq

    BalasHapus
  17. berantem itu bagian dari reality show hans... buat naikin rating hehehe

    BalasHapus
  18. ouwww..tapi ngomong2 gua sebel ama tampangnya Tiwi T2 kayaknya rada2 judes gitu

    BalasHapus
  19. gak koq.. anaknya baik banget.. enak diajak ngobrol

    BalasHapus
  20. wajahnya, suaranya, gayanya, gue lebih suka Tiwi. kalo tika kayaknya perlu terus latian vokal yang mendasar dulu deh.

    BalasHapus

  21. T2 = gakk doyan....

    *sambil dengerin Satria Bergitar - Oma Irama*

    BalasHapus
  22. walaupun sebenernya tiwi agak 'cadel' ya gak bisa sempurna melafalkan huruf r

    BalasHapus
  23. gimana kalo T2 remake lagu Satria Bergitar, suka gak hehehe...

    BalasHapus
  24. salam kenal mas, saya jadi inget sama email yg pernah dikirim ke saya. berikut cuplikannya (sblmnya mohon maaf kalo kepanjangan)
    -----------------------------------------------------------------------------------
    TOLONG DIBACA DAN JANGAN COBA 2X IKUT WALAU PUN HANYA Rp 2000... MAKANYA BACA... OK?!

    Dapat dari milis tetangga.... .....

    Dua hari yang lalu gw ketemu dengan salah seorang AFI (Akademi Fantasi
    Indosiar). Selain lepas kangen (he..he) gw juga dapat cerita seru dari
    kehidupan mereka.

    Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau ketika nongol di
    teve, kehidupan artis AFI sangat memprihatinkan.

    Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah.
    Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini buat menggenjot sms
    putera-puteri
    mereka. Bisa dipastikan tidak ada satu pun kemenangan AFI itu yang berasal
    dari pilihan publik. Kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua
    mereka anggup menghabiskan uang untuk sms. Orang tua Alfin dan Bojes abis 1
    M. Namun mereka orang kaya, biarin aja.

    Yang kasihan mah, yang kaga punya duit. Fibri (AFI 005) yang tereliminasi di
    minggu-minggu awal kini punya utang 250 juta. Dia sekarang hidup di sebuah
    kos sederhana di depan Indosiar. Kosnya emang sedikit mahal RP 500..000.
    Namun itu dipilih karena pertimbangan hemat ongkos transportasi. Kos itu
    sederhana (masih bagusan kos gw gitu loh), bahkan kamar mandi pun di luar.
    Makannya sekali sehari.
    Makan dua kali sehari sudah mewah buat Fibri. Kaga ada dugem dan kehidupan
    glamor, lha makan aja susah.

    Ada banyak yang seperti Fibri. Sebut saja intan, Nana, Yuke, Eki, dll.

    Mereka teikat kontrak ekslusif dengan manajemen Indosiar. Jadi, kaga bisa
    cari job di luar Indosiar. Bayaran di Indonesiar sangat kecil. Lagian
    pembagian job manggung sangat tidak adil. Beberapa artis AFI seperti Jo vita
    dan Pasya kebanjiran job, sementara yang lain kaga dapat/jarang dapat job.
    Maklum artisnya sudah kebanyakan. Makanya buat makan aja mereka susah.
    Temen gw malah sering dijadiin tempat buat minjem duit. Minjemnya bahkan
    cuma Rp 100.000. Buat makan gitu loh. Mereka ga berani minjem banyak karena
    takut ga bisa bayar.

    Ini benar-benar proyek yang tidak manusiawi. Para orang tua dan anak
    Indonesia dijanjikan ketenaran dan kekayaan lewat sebuah ajang adu bakat di
    televisi.
    Mereka dikontrak ekslusif selama dua tahun oleh Indosiar. Namun tidak ada
    jaminan hidup sama sekali.
    Mereka hanya dibayar kalo ada manggung. Itu pun kecil sekali, dan tidak
    menentu. Buruh pabrik yang gajinya Rp 900.000 jauh lebih sejahtera daripada
    mereka.

    Nah acara ini dan acara sejenis masih banyak, Pildacil juga begitu. Kasihan
    orang tua dan anak yang rela antre berjam-jam untuk sebuah penipuan seperti
    ini.
    Seorang anak pernah menangis tersedu-sedu saat tidak lolos dalam audisi AFI.
    Padahal dia beruntung. Kalau dia sampai masuk, bisa dibayangkan betapa dia
    akan
    membuat orang tuanya punya utang yang melilit pinggang, yang tidak akan
    terbayar sampai kontraknya habis.

    mungkin ada yang tertarik buat ngangkat cerita itu ke media anda? Gw punya
    nomer kontak mereka. Gaya hidup mereka yang kontras dengan image publik
    kayanya menarik untuk diangkat. Ini juga penting agar anak-anak dan orang
    tua di Indonesia kaga tertipu lebih banyak lagi.

    BalasHapus
  25. kalo ini si gak bener gun... gak separah ini koq...

    BalasHapus
  26. ya sih.. saya juga gak terlalu percaya. ya.. ini mungkin ada bbrp orang yg gak puas/kecewa aja sama acara2 kayak gitu. email diatas sbenernya masih ada lanjutannya (maap lg kalo kepanjangan):
    --------------------------------------------------------------

    JUDI SMS MENGGILAAAA ......

    Tiap stasiun televisi di Indonesia mempunyai acara kontes-kontesan.
    Tengok saja misalnya AFI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, KDI, Putri Cantrik, dsb.
    Sejatinya, tujuan dari acara ini bukan mencari bibit penyanyi terbaik.
    Acara ini hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS premium.

    Bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum --
    setidaknya sampai saat ini. Mari kita hitung. Satu kali kirim SMS biayanya --anggaplah- - Rp 2000.
    Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb).
    Sisanya yang 40% untuk "bandar" (penyelenggara) SMS.
    Siapa saja bisa jadi bandar, asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per hari dan membuat program aplikasinya.
    Jika dari satu SMS ini "bandar" mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak
    Rp 80.000.000.000 (baca: Delapan puluh milyar rupiah).
    Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah ? rumah senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya sebagai "biaya promosi"!
    Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali.

    Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan "siapa tahu" mendapat hadiah.
    Kata "siapa tahu" adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone.
    Pulsa ini dibeli pakai uang.
    Artinya : Kuis SMS adalah 100% judi.

    Begitu menggiurkannya bisnis ini, sampai-sampai Nutrisari membuat iklan yang saya pikir menyesatkan.
    Pemirsa televisi diminta menebak, "buka" atau "sahur", lalu jawabannya dikirim via SMS.
    Ada embel-embel gratis. Ada kata, "dapatkan handphone... " Saya bilang ini menyesatkan, karena pemirsa televisi bisa menyangka :
    "Dengan mengirimkan SMS ke nomor sekian yang gratis (toll free), saya bisa mendapat handphone gratis".

    Kondisi ini sudah sangat menyedihkan.Bahkan sangat gawat.
    Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB.
    Jika dulu, orang untuk bisa berjudi harus mendatangi agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak panah, sekarang orang bisa berjudi, hanya dengan beberapa ketukan jari di pesawat handphone!
    ..
    Tolong bantu sebarkan kampanye anti judi SMS ini.
    Tanpa bantuan anda, kampanye ini akan meredup dan sia-sia belaka.

    BalasHapus
  27. aduuhhh... emang panjang sih banget gunn...
    tapi ini juga udah basi kali ya... soalnya sekarang acara kayak gitu lebih ngandalin juri vote lock, gak lagi pake sms

    BalasHapus
  28. T2 mah sm2 OK.!!!
    huehehe. .

    oia. . bwt yg suka ma T2. .
    join ja d mLiz na. .

    http://groups.yahoo.com/group/t2_lovers

    dstu byk Fto2 n brita ttg T2. .

    Thx yaahh. . .

    BalasHapus