Brad Renfro Meninggal !!!

Satu kejutan gue dapetin pagi ini ketika gue nyalain komputer dan mentok di site-nya yahoo. Ada tulisan kecil yang bikin gue speechless beberapa detik : "Troubled actor Brad Renfro dies at 25"  Langsung gue klik dan gue baca sambil nahan napas. Ya... beneran.. Brad meninggal dalam usia 25 karena mabok alkohol !!! belum jelas juga sih apakah beneran karena alkohol soalnya masih dalam penyelidikan. Tapi kata Yahoo, indikasi ke arah sana ada soalnya beberapa saksi ngeliat kalo sebelumnya Brad emang mabok-mabokan sama temen-temennya.

Siapa Brad Renfro ??? memang namanya gak semenjulang Elijah Wood yang sama-sama berkarir dari anak-anak. Tapi buat gue, aktingnya sangat berkesan, terutama ketika dia main di THE CLIENT bareng Susan Sarandon dan Tommy Lee Jones, atau pas dia main jadi anak kecil yang dipenjara di SLEEPERS. Paling berkesan sih pas dia main di THE CURE bareng sama Joseph Mazzello. Itu film dahsyat banget dan jadi salahsatu film favorit gue yang gak bosen gue tonton, dan sampe sekarang masih sering gue puter. Film The Cure yang diproduksi tahun 1995 ini bercerita tentang Dexter, anak kecil yang terinfeksi HIV (diperanin Mazzello) dan gak punya temen, terus akhirnya dapet sahabat sejati Erik (diperanin Renfro) , tetangga Dexter yang kesepian gak punya temen dan selalu ditinggal ibunya kerja sementara bapaknya kawin lagi. Persahabatan mereka sangat tulus, Erik sangat pengen ngeliat Dexter sembuh. Dengan cara berpikir anak-anak, Erik mencoba nyari obat untuk nyembuhin Dexter. Upaya pertama dengan nyari daun-daunan terus direbus dan diminumin ke Dexter, hasilnya malah Dexter keracunan. Sampai kemudian mereka melakukan perjalanan nyari obat AIDS yang katanya sudah ditemukan oleh seorang profesor di New Orleans. Menyusuri sungai Mississippi mereka melalui banyak rintangan, berhadapan dengan berandalan, sampai akhirnya mereka menyerah dan memilih pulang ke rumah. Dexter akhirnya meninggal... dan sungguh di bagian ini film ini sangat menyentuh. Gue nangis pertama nonton film ini di bioskop. Asli... padahal gue termasuk orang yang jaraaaaaaaang banget bisa nangis, apalagi oleh sebuah film. Gak cuma gue ternyata, karena pas film bubar dan gue ngeliat mata orang-orang di sekeliling gue juga sembab.  Asli... gue tersentuh karena akting Brad Renfro dan Joseph Mazzello bener-bener bagus. Chemistry mereka dapet banget. Gimana sayangnya Erik sama Dexter terlihat jelas, gimana sedihnya Erik pas ditinggal Dexter juga bikin kita ngerasain kesedihan yang sama.

Ada satu scene yang memorable dan menyentuh banget di otak gue. Pas Erik sama Dexter lagi dalam perjalanan ke New Orleans dan harus tidur di tenda, Dexter kumat sakitnya. Dia menggigil kedinginan tapi badannya keringatan sampai bajunya basah. Erik langsung ngelepas bajunya sendiri dan dipakaikan ke Dexter sebagai ganti bajunya yang basah. Sambil masih menggigil, Dexter bilang :

Dexter: "Suppose you kept going another 18 billion light years, what if there's nothing out there? Suppose you kept going another trillion times further, so far out you see nothing. The light from the universe would be fainter than the faintest star. Infinitely cold. Infinitely dark. Sometimes if I wake up and it's dark, I get really scared, like I'm out there and I'm never coming back."
Erik: "Here, hold onto this when you sleep."

Erik ngasih sebelah sepatu converse-nya yang udah buluk ke Dexter.

Erik: "And if you wake up and you're scared, you'll say, "Wait a minute. I'm holding Eric's shoe. Why the hell would I be holding some smelly basketball shoe a trillion light years from the universe? I must be here on earth, safe in my sleeping bag, and Eric must be close by."

Sampai disitu mata gue udah mulai merah. Tapi yang bikin gue bener-bener nangis adalah scene ketika akhirnya Dexter meninggal. Di depan peti jenazah, Eric memandangi jazad Dexter dengan muka kosong dan sediiiih banget. Lalu scene selanjutnya dia pamit pergi ke nyokap Dexter. Terus keliatan dia jalannya pincang. Pas nyokap Dexter masuk kembali ke dalam ke depan peti jenazah, terlihat bahwa tangan Dexter sedang memeluk sebelah sepatu converse buluk punya Erik itu. Asli... airmata gue waktu itu netes tanpa bisa gue cegah.

Film itu membekas dalam di pikiran gue. Film itu jadi salahsatu dari sedikit film favorit gue. Tapi back to reality... film memang cuma akting dan mimpi. Brad Renfro bukan Erik. Kalau Brad itu Erik pasti dia gak bakalan meninggal muda karena alkohol. Gue juga gak tahu pasti kenapa aktor potensial seperti dia harus mati muda karena kesalahannya sendiri. Yang jelas gue masih kaget denger berita ini.

Pulang kantor gue pasti nonton The Cure lagi...