Selasa, 30 Desember 2008

3 Doa 3 Cinta

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Judul Film : 3 Doa 3 Cinta
Sutradara : Nurman Hakim
Penata Musik : Djaduk Ferianto
Produser : Nan Achnas, Nurman Hakim, Adiyanto Sumarjono
Produksi : Triximages
Pemain : Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Yoga Pratama, Yoga Bagus Satatagama, Brohisman, Hessa Nurhayati, Butet Kartaredjasa, Jajang C. Noor

Melihat perkembangan film nasional belakangan ini memang terlihat menggembirakan. Terlepas dari sisi kualitas yang masih terus dipertanyakan, setidaknya kuantitas produksi yang terus meningkat menandakan bahwa film Indonesia sudah kembali menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jadi meskipun tema hantu-hantuan dan komedi seks masih berseliweran di bioskop, tapi munculnya beberapa film dengan tema yang berbeda menjadi semacam penyegaran, salahsatunya adalah 3 DOA 3 CINTA. Film yang ditulis dan disutradarai oleh sineas muda NURMAN HAKIM ini mengambil tema yang jarang disentuh, tentang dunia pesantren. Bukan sekadar tempelan setting, tapi film ini memang sepertinya ingin mengungkap ada apa dibalik pagar pesantren, kehidupan para santri, usaha pimpinan pondok yang mencari ‘pewaris’ dengan berbagai cara, bagaimana juga pesantren bisa disusupi oleh gerakan Islam radikal, atau bahkan juga pelecehan seksual di pesantren. Semua itu dikemas dalam gambar-gambar yang sederhana tapi kaya makna, serta akting para pemain yang terjaga.
Adalah tiga sahabat : Huda (Nicholas Saputra), Rian (Yoga Pratama) dan Sahid (Yoga Bagus), mereka baru saja menyelesaikan masa mondok mereka di pesantren dan masing-masing punya cita-cita sendiri. Huda berkeinginan mencari sang Ibu yang meninggalkannya ke Jakarta tanpa kabar. Rian ingin meneruskan usaha studio foto milik almarhum ayahnya, serta Sahid yang ingin mati syahid sesuai dengan namanya. Mereka bertiga selalu menuliskan cita-cita dan harapan mereka di sebuah tembok tersembunyi di belakang pondok. Dalam perjalanan mencapai cita-cita mereka itu, berbagai kejadian mewarnai, dari yang lucu, sedih, sampai tragis. Semua itu terbingkai oleh sebuah handycam milik Rian yang menjadi saksi berbagai kejadian tak terduga, yang bahkan berujung ke kepolisian dan penjara.
Mungkin banyak orang yang mempunyai espektasi lebih ketika menyaksikan poster film ini yang memajang nama dan foto besar NICHOLAS SAPUTRA dan DIAN SASTROWARDOYO. Di benak kita mungkin akan terbayang film drama ala AYAT AYAT CINTA yang dimainkan oleh duo yang melejit lewat ADA APA DENGAN CINTA itu. Sampai sepertiga bagian film, barangkali kita juga masih mengharapkan kalau akhirnya dua tokoh itu bakal benar-benar jadian. Tapi ketika sepertiga terakhir film dan tempo bergerak cepat, lalu kita ‘digoda’ lagi dengan harapan itu ketika di penghujung film tokoh Dona (Dian Sastrowardoyo) dimunculkan lagi. Bagi yang punya espektasi itu mungkin bisa saja kecewa. Apalagi yang mengharapkan cerita romansa yang bikin termehek-mehek. Kita memang disuguhi adegan yang menyiratkan bagaimana sebenarnya cinta antara Huda dan Dona tumbuh. Chemistry antara mereka terlihat alamiah dan sebenarnya indah. Barangkali hal itu yang membuat kita ‘kecewa’ pada ending kisah mereka. Tapi memang begitulah, film ini memang bukan film drama romantis.
Film ini lumayan cermat dalam hal-hal kecil. Setting waktu film ini terjadi pada tahun 2001, dan itu benar-benar diperhatikan. Ketika scene Huda memegang uang, terlihat uang kertas pecahan 500 dan 1000 rupiah yang sudah tidak berlaku lagi sekarang, sehingga benar-benar mengesankan setting film itu bukan kekinian. Bahkan ketika scene di warung dan TV menyala, logo SCTV yang muncul juga masih menggunakan tagline NGETOP, itu adalah tagline yang dipakai saat itu. Meskipun mungkin tidak begitu diperhatikan penonton, tapi diperhatikannya detil-detil kecil semacam ini membuktikan keseriusan kerja awak film. Keseriusan lain adalah upaya para pemain film untuk lebur dengan tokoh yang mereka mainkan. NICHOLAS SAPUTRA berhasil bertransformasi menjadi sosok santri yang santun, dengan penguasaan bahasa jawa yang mengagumkan (entah kalau memang Nico bisa berbahasa jawa ?). Saya juga tidak tahu apakah Nico seorang muslim atau bukan, tapi kalau Nico bukan seorang muslim, kemampuannya memerankan seorang santri di film ini layak diacungi jempol. Yang juga membuat kejutan adalah DIAN SASTROWARDOYO. Meskipun medok jawanya tidak begitu pas dan terlihat dibuat-buat, tapi totalitasnya menjadi penyanyi dangdut keliling dengan nama panggung DONA SATELIT sungguh mengejutkan. Bukan hanya bernyanyi dangdut dengan suaranya sendiri, tapi juga goyangan panggungnya benar-benar mencitrakan penyanyi dangdut panggung pasar malam. Lagu yang dibawakannya juga sangat ‘meracuni’ telinga, dengan lirik “Demi cita –cita… kurela tinggalkan cinta…” langsung tertancap di memori. Dibandingkan dengan TITI KAMAL dalam MENDADAK DANGDUT, boleh dibilang penampilan Dian lebih dangdut dari segi suara dan goyangan.
Tokoh lain juga tidak kalah cemerlang. Sosok RIAN berhasil dimainkan cemerlang oleh YOGA PRATAMA, tidak heran dia berhasil menggondol piala citra FFI 2008 untuk aktor pembantu terbaik. YOGA BAGUS yang memerankan SAHID juga tidak mengecewakan. Begitu juga dengan penampilan para bintang tamu seperti BUTET KARTARADJASA atau JAJANG C. NOOR, mereka bermain pas sesuai karakter. Dan meskipun sebagian besar pendukung film ini adalah nama-nama baru, tapi akting mereka bisa ‘dijaga’ dengan baik oleh sang sutradara.
Meskipun ending film ini membuat dahi berkerut karena memang sangat menggantung, tapi film ini membawa banyak pesan moral. Sindiran-sindiran soal fenomena poligami juga ditampilkan di film ini dengan halus tapi menohok. Film ini juga berhasil memotret bagaimana kejadian di sebuah pesantren yang mungkin masih gelap bagi mereka yang tidak pernah masuk ke dalamnya.
3 DOA 3 CINTA… 4 BINTANG dari saya…

Senin, 22 Desember 2008

Persamaan ELVIE 80an sama JENG KELIN




Gue ngefans banget sama JENG KELIN... itu lho yang ada di acara NEW PRIME TIME-nya TRANS TV tiap minggu malem. Ehhhh... ternyata temen gue ELVIE anak KOMUNITAS 80AN adalah kembarannya JENG KELIN... gak percaya... liat aja dua foto ini... JENG KELIN dan ELVIE pake BAJU YANG SAMA hahahahaha...

Rabu, 17 Desember 2008

Elevation

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: R&B
Artist:Anggun
Anggun memang fenomenal. Dialah satu-satunya penyanyi Indonesia yang sanggup menaklukkan Eropa dan Asia, bahkan sampai Amerika (meskipun belum berhasil sukses disana). Lagu-lagunya bahkan sempat dirilis ulang oleh penyanyi kondang dunia, SNOW ON THE SAHARA diremake oleh SARAH BRIGHTMAN, dan bahkan seorang CELINE DION juga me-remake lagu TU NAGES (versi perancis dari lagu WANT YOU TO WANT ME). Siapa lagi penyanyi Indonesia (bahkan Asia) yang bisa mencapai prestasi ini, rasanya sampai hari ini baru Anggun yang bisa melakukannya.
Setelah sukses dengan album internasional multi platinum ANGGUN, CHRYSALIS, OST. OPEN HEART, LUMINISCENCE dan THE BEST OF, Anggun kembali merilis album baru dengan judul ELEVATION. Album ini semacam pembuktian seorang Anggun bahwa dia bisa menyanyikan berbagai jenis musik. Setelah sebelumnya lebur dalam warna world music, kemudian sedikit ngerock di album Luminiscence, di album Elevation ini Anggun berjibaku dengan warna Dance R&B. Tidak tanggung-tanggung, Anggun berkolaborasi dengan rapper dan musisi R&B kondang dunia, ada PRAS MICHEL dari kelompok THE FUGEES, juga BIG ALI. Suara Anggun ternyata lentur di berbagai genre, meskipun tetap mempertahankan cengkok khas-nya. Single pertamanya untuk pasar Indonesia JADI MILIKMU (CRAZY) meluncur mulus dalam warna dance musik yang asyik. Anggun juga mengulang 'resep lama' yang sempat ditinggalkannya yaitu menulis lirik dalam bahasa Indonesia dan Inggris tanpa terkesan maksa, tidak seperti beberapa musisi kita yang suka menggabungkan lirik berbahasa inggris dan indonesia tapi kadang tidak matching. Bukan hanya di lagu JADI MILIKMU, Anggun juga mengulang resep ini di lagu SEBELUM BERHENTI (SEIZE THE MOMENT) yang juga potensial jadi hits berikutnya. Lagu yang juga menampilkan deretan melodi dari lagu klasik ciptaan RYUICHI SAKAMOTO berjudul MERRY CHRISTMAS MISTER LAWRENCE ini memang ear catching, warna R&B kental mengemas suara Anggun yang seksi di lagu ini. Satu lagi lagu berbahasa Indonesia di album ini adalah lagu ballad berjudul BERGANTI HATI yang mengingatkan kita pada hit-hit lama Anggun sebelum go international. Memang sepertinya album ini agak 'memanjakan' penggemar Anggun di Indonesia karena biasanya hanya ada satu lagu berbahasa Indonesia yang ditampilkannya di tiap album. Yang unik, Anggun juga menyertakan suaranya bernyanyi tanpa musik di lagu SELAMAT TIDUR yang notabene adalah lagu NINA BOBO. Lagu yang dinyanyikan khusus buat sang anak KIRANA ini seperti membuktikan kecintaan Anggun yang tebal dengan Indonesia. Meskipun sudah mukim di perancis tetap menyanyikan lagu Nina Bobo untuk sang anak.
Disamping lagu-lagu kuat berbahasa Indonesia itu, Lagu-lagu berbahasa Inggris lainnya juga punya kans untuk jadi hits, seperti kolaborasinya dengan BIG ALI di lagu STRONGER. Nuansa rap dan hip hop yang kental dengan tarikan vokal Anggun yang ngerock membuat lagu ini unik. Kolaborasi bersama PRAS MICHEL di lagu MY MAN juga asyik. Juga lagu NO STRESS, dan lagu iklan shampoo PANTENE berjudul SHINE yang uenakkkk tenan dibawakan Anggun.
Meskipun (menurut gue) album ini tidak sedahsyat album internasional pertama ANGGUN yang melejitkan SNOW ON THE SAHARA, tapi keberanian Anggun menjajal musik urban seperti ini tanpa terdengar maksa layak diacungi jempol. Tidak sia-sia dia menggandeng duo produser TEFA & MASTA yang memang kampiun di genre musik ini.
Bravo Anggun !!!

Track List

1. A Change
2. Jadi Milikmu (Crazy)
3. Sebelum Berhenti (Seize The Moment)
4. Berganti Hati (No Song)
5. My Man (Feat. Pras Michel)
6. Stronger (Feat. Big Ali)
7. Give It To Love
8. Hide And Run
9. Divine
10. Is It A Sign ?
11. Selamat Tidur (Interlude)
12. Eden In Her Eyes
13. World

BONUS TRACKS:
1. Crazy (Laurent Wolf Radio Edit)
2. Stronger (No Rap Version)
3. Shine (TV Song)
4. No Stress (Laurent Wolf Feat. Anggun)

Senin, 15 Desember 2008

Selamat Jalan Bro...

Sebenernya telat banget posting ini... tapi gue emang baru tahu kalo salahseorang sahabat gue telah berpulang. Nyesek banget rasanya denger kabar itu setelah lewat masa... Kemaren gue baca postingan temen gue di facebook ngabarin hal ini, dia juga baru denger dari temen gue yang lain... Gue coba cari-cari informasi dan akhirnya bener juga... 16 Oktober 2008, Endy Pasha sahabat gue wafat karena gagal ginjal dan pendarahan otak... setelah sebelumnya sempet koma...

Innalillahi wa innailaihi rajiuun... udah 2 bulan dia wafat dan gue baru tahu... lalu kebayang lagi semuanya, masa-masa persahabatan itu. Pertengahan 90an... gue sekantor sama dia di sebuah stasiun radio di Tegal. Sebelumnya kita udah bertemen meskipun gue di Purwokerto dan dia di Semarang, karena kita kerja di radio network jadi emang sering kumpul-kumpul pas ada acara kantor. Tapi kita bener-bener deket pas sekantor di Tegal itu. Gue ngekos sekamar sama dia. Kerja seruangan. Jalan kemana-mana berdua... Dari kedekatan itu gue ngerasa kalo dia adalah sahabat yang baik, care sama temen, pekerja keras, tegas, galak banget sama anak buah (asli !!!), makannya banyak (I miss this part... dia suka 'nyolong' makanan yang lagi gue makan, meleng sedikit lenyap ke mulutnya.. bahkan kalo gue juga lagi gila, kita bisa rebutan gorengan sampe guling-gulingan di lantai dan hasilnya tetep dia yang menang...). Gue dari dulu gak suka sharing pakaian, mungkin karena di keluarga gue emang hal itu tidak diperbolehkan walaupun sesama saudara. Tapi sama Endy gue akhirnya nyerah... karena ngekos bareng akhirnya bajunya jadi baju gue, dan gitu sebaliknya.

Tapi hal yang paling gak bisa terlupakan adalah pas dia sakit. Abis makan malam sama gue, dia tiba-tiba ngeluh mual dan pusing. Dia minta dibikinin teh hangat dan gue masih gak nganggep serius penyakit dia sampai saat dia terus muntah-muntah sampai gak keluar apa-apa karena semua isi perut udah keluar. Gue mulai panik. Gue paksa dia ke dokter dan dia setengah mati nolak karena dia TAKUT DISUNTIK. Setelah dia mulai lemes dan gue yakinin dia kalo periksa dokter gak perlu disuntik, akhirnya dia pasrah gue bawa. Boncengan naik motor kita nyari dokter jaga (waktu itu hari minggu, gak semua dokter praktek). Sambil gue boncengin dia masih terus muntah-muntah tanpa keluar apa-apa. Untung kita ketemu dokter jaga... dan setelah diperiksa ternyata Endy harus diopname. Pas di rumah sakit sempet-sempetnya dia maki-maki gue setelah tahu dia harus diinfus. Yah... disuntik aja takut apalagi diinfus...

Sayangnya Endy kemudian pindah ke Solo. Dan gue pindah ke Jakarta. Sempat pas gue baru-baru di Jakarta dia main ke radio gue, tapi setelah itu kita loose contact. Gak ada kabar samasekali terutama setelah dia resign gak kerja di network kita lagi. Sempet denger-denger dia sakit cukup parah tapi gak jelas juga... sampai akhirnya dia nyerah pada sakitnya dan wafat...

Ya Allah... gue keingetan lagi semuanya... usilnya... becanda-becanda kita yang kadang gak tahu manner... semaleman gue bongkar-bongkar lemari... dan nemuin beberapa baju Endy yang ternyata masih gue simpen... gara-gara sharing pakaian dulu itu sampai pas kita pindah juga akhirnya baju gue dia bawa dan baju dia gue bawa... Baju-baju itu udah lama gak gue pake karena udah out of date... tapi hari ini sehabis mandi.. gue pake celana ijo punya dia itu buat ngantor... gak perduli ketinggalan jaman...

Selamat jalan bro... gue bersyukur denger kabar bahwa di akhir masa hidup lo, lo udah bertambah religius...  Mudah-mudahan Allah SWT nerima lo disisiNya...

Amiiiin...

*** foto gue ambil dari MP-nya youliz

Sabtu, 06 Desember 2008

Indolawas peringkat 4 Shinystat

Duh... koq jadi degdegan ya tiap pagi ngecek peringkat di shinystat.... hari ini Indolawas ada di peringkat 4 katagori Entertainment/Personal Homepage... ini adalah prestasi tertinggi yang pernah dicapai hehehe... karena sebelumnya tertinggi ada di peringkat 6... trus bolak balik naik turun di sekitar 10 besar... apakah besok bisa masuk 3 besar... apakah bisa ada di posisi satu... tergantung dari banyaknya pengunjung...

makanya... ayo dong liat2 ke www.indolawas.blogspot.com ..... maksaaaaa ajaa...

Jumat, 05 Desember 2008

Album haram Lydia & Imaniar




Duo kakak beradik ini menggebrak dengan 2 album yang cukup laris yaitu DIA MILIKKU dan PRAHARA CINTA. Dan memang 2 album itulah yang selama ini ada di daftar diskografi mereka. Tapi ternyata jauh sebelum itu mereka sudah pernah merilis album duet berirama POP JAWA JAIPONG !!!!
Album berjudul DA.. DA.. DA... ini sangat kental warna jaipongnya.. sekaligus unik karena berbahasa jawa, dengan lagu andalan me-remake lagu KOES PLUS berjudul DA DA DA...
Kenapa album ini tidak pernah ada dalam daftar diskografi mereka ???

Rabu, 03 Desember 2008

Maryamah Karpov (Mimpi Mimpi Lintang)

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Andrea Hirata
Lama banget nunggu buku terakhir dari tetralogi LASKAR PELANGI tulisan ANDREA HIRATA terbit, akhirnya ketika buku terakhir berjudul MARYAMAH KARPOV (MIMPI MIMPI LINTANG) dirilis, gak nunggu lama-lama langsung aja datang ke acara launching supaya bisa dapetin itu buku sesegera mungkin. Dan sepertinya memang banyak orang yang berpikiran sama dengan gue, gak heran acara launching itu padat pengunjung, dan tentu saja tumpukan Maryamah Karpov yang memenuhi area MP Bookstore langsung menyusut dengan cepat. Konon bahkan hanya dalam waktu dua hari buku itu udah habis (padahal cetakan awal buku ini adalah 100.000 eksemplar... jumlah yang fantastis !!!).
Buku terakhir ini sekaligus menjadi buku yang paling tebal diantara 3 buku lainnya. Dan sepertinya Andrea memang ingin merangkum 3 buku sebelumnya dalam buku terakhir ini. Maka di buku ini hampir semua tokoh dari ketiga buku sebelumnya muncul, mulai dari 11 anggota Laskar Pelangi, A Ling, Tuk Bayan Tula, Arai, Bang Zaitun, Maryamah dan Nurmi, Dosen dan teman-teman Ikal di Sorbonne, dan tentu saja tokoh-tokoh baru seperti Drg. Diaz Tanuwijaya.
Seperti biasa, Andrea sangat mahir menuliskan kata-kata yang membuat pembacanya mengharu biru : sedih, senang, tertawa, berganti-ganti sejak dari lembar pertama. Dua bab awal dengan ironis menceritakan nasib Bapaknya Ikal yang 'naik pangkat', satu peristiwa yang menjadi alasan kuat mengapa Ikal bertekad mencari ilmu setinggi-tingginya, tidak seperti bapaknya yang menjadi anggota 'republik tak berijazah'. Bab-bab selanjutnya melompat ke ujian tesis Ikal sampai akhirnya lulus dan kembali ke Belitong. Di Belitong-lah sebagian besar cerita terjadi. Bagaimana nasib Ikal menjadi 'pengangguran paling intelek' di Belitong, bagaimana pertemuan kembali Ikal dengan anggota Laskar Pelangi, bagaimana juga nasib percintaan Arai dan Zakiah Nurmala, Bang Zaitun sang flamboyan yang ditinggal keempat istrinya dan memulai kehidupan baru sebagai sopir bus, Lintang yang tetap brilliant dan genius dan bahkan menemukan 'dalil lintang', dan banyak cerita-cerita sederhana yang ditampilkan Andrea dengan istimewa.
Membaca buku ini gue jadi tambah pengetahuan baru, tentang budaya orang Melayu di Belitong yang senang bergosip dan menjuluki orang seenaknya bahkan sampai ketika orang itu meninggal, di nisannya yang tertulis adalah nama julukan, bukan nama asli. Gue ketawa pas ngebaca julukan-julukan ajaib orang-orang Melayu Belitong seperti : TANCAP bin Seliman, Mustahaq DAVIDSON, Munawir BERITA BURUK, Rustam SIMPAN PINJAM, Syamsiar BOND dan masih banyak lagi. Bahkan Cik Maryamah pun mendapat julukan KARPOV sehingga menjadi Maryamah Karpov. Apa dan bagaimana proses pemberian julukan itu sepertinya lebih enak dibaca sendiri di novelnya...
Seperti juga di Laskar Pelangi yang 'mengeksploatasi' kecerdasan Lintang, di Maryamah Karpov Lintang juga 'dieksploatasi' untuk memecahkan masalah-masalah pelik. Kali ini adalah obsesi Ikal untuk mengarungi Selat Karimata menuju Batuan mencari A Ling, sementara perahu tidak punya dan Ikal memutuskan untuk MEMBUAT SENDIRI perahu itu !!! Dengan bantuan Lintang berdasarkan rumus-rumus ilmiah, akhirnya Ikal berhasil membuat perahu serta memunculkan kembali sebuah perahu yang sudah karam ratusan tahun dibawah jembatan sungai Linggang.
Ikal akhirnya bersama Mahar dan dua tokoh baru (Kalimut dan Chung Fa) berlayar menembus Selat Karimata menemui Tuk Bayan Tula dan meminta bantuannya agar bisa sampai ke Batuan, sebuah pulau Bajak Laut, untuk mencari A Ling. Ya. Ikal akhirnya memang bertemu A Ling... mereka mengulangi lagi-lagi romansa komidi putar seperti masa lalu... A Ling bahkan minta 'dicuri' oleh Ikal dari pamannya, sebuah bahasa halus untuk siap dipinang. Tapi apakah mereka benar-benar menikah ??? Baca sendiri ya novelnya... :)
Secara keseluruhan buku ini asyik dibaca. Meskipun ketika merefleksikan keseluruhan isi buku dengan judul MARYAMAH KARPOV sepertinya gak nyambung. Membaca judul dan melihat design cover yang sangat cantik dengan perempuan menggesek biola, awalnya gue berpikir buku ini bakal banyak menceritakan tentang perempuan ini. Ternyata gue salah. Peran tokoh Maryamah Karpov dalam cerita ini sangat kecil, bahkan kalaupun dihilangkan juga tidak berpengaruh. Bahkan sebenarnya sub judul MIMPI MIMPI LINTANG malah bisa lebih pas dijadikan judul, karena itulah nama yang diberikan Ikal pada perahu bikinannya. Seperti biasa Andrea menuliskan sesuatu dengan 'bombastis' atau kata anak sekarang 'lebay'... suka gak realistis. Ini terjadi ketika Ikal digambarkan bisa membuat perahu sendiri (dibantu anggota Laskar Pelangi), atau menimbulkan kembali perahu jaman baheula yang udah terkubur lumpur ratusan tahun di bawah jembatan sungai Linggang. Memang Andrea dengan lihai membeberkan teori dan rumus-rumus yang memungkinkan semua peristiwa itu make sense secara ilmiah, tapi tetap saja 'lebay' buat gue. Sempet juga ada kejanggalan, kalau dalam istilah dunia perfilman adalah blooper alias tidak continuity antara adegan satu dengan adegan lain. Di buku ini, saat menceritakan teman-teman Laskar Pelanginya saat reuni di SDN Muhammadiyah Gantong, Ikal mengatakan bahwa tidak ada anggota Laskar Pelangi selain dirinya yang merantau keluar Belitong. Padahal di buku Laskar Pelangi diceritakan bahwa Syahdan mendapat kesempatan kuliah di Tokyo !!! Memang tidak mempengaruhi keseluruhan cerita, tapi kenapa bisa begini gak ngerti juga... Hal yang sama juga sebenarnya terjadi di buku kedua SANG PEMIMPI, yang menceritakan Ikal merantau ke Jakarta berdua saja dengan ARAI, padahal di buku Laskar Pelangi diceritakan Ikal merantau ke Jakarta bersama dengan SYAHDAN dan KUCAI (seharusnya TRAPANI berencana ikut tapi tidak datang ke dermaga karena tidak bisa berpisah dari ibunya). Untuk sebuah tetralogi yang mestinya keseluruhan cerita nyambung jadi satu, blooper seperti ini rasanya cukup mengganggu.
Apapun, tetralogi ini memang fenomenal. Film LASKAR PELANGI saja berhasil memecahkan rekor penonton 4.3 juta (data dari jaringan bioskop 21 tanggal 28 November 2008) hanya dari kota utama. Ini angka fantastis... tidak heran buku kedua SANG PEMIMPI sedang disiapkan untuk difilmkan, dan rencananya akhir 2009 sudah bisa ditonton. Untuk Maryamah Karpov sendiri Andrea Hirata secara pribadi bilang, ingin melihat buku ini difilmkan.
Oke... 3 Bintang untuk MARYAMAH KARPOV dari gue, sama seperti EDENSOR. Sementara 4 bintang buat LASKAR PELANGI.. dan 5 bintang untuk SANG PEMIMPI. Yup... buat gue pribadi, SANG PEMIMPI adalah buku tervavorit dari rangkaian tetralogi ini.

Lepaskanku segenap jiwamu...

PELUK

Menahun kutunggu kata-kata yang merangkum semua
Dan kini kuharap ku dimengerti, walau sekali saja pelukku
Tiada yang tersembunyi..
Tak perlu mengingkari rasa sakitmu, rasa sakitku
Tiada lagi alasan, inilah kejujuran
Pedih adanya namun ini jawabnya
Lepaskanku segenap jiwamu tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera..

Sadari diriku pun kan sendiri di dini hari yang sepi
Tetapi apalah arti bersama, berdua... namun semu semata
Tiada yang terobati di dalam peluk ini
Tapi rasakan semua sebelum kau kulepas selamanya
Tak juga kupaksakan setitik pengertian
Bahwa ini adanya cinta yang tak lagi sama

Lepaskanku segenap hati dan jiwamu
Dan tak layak kau didera
Dan kini kuharap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku

composed by : Dewi Lestari
performed by : Dewi Lestari feat Aqi Alexa

***** duhhhh... koq hati gue meleleh ya ngedenger lagu ini... padahal dulu pas lagu ini dibawain sama shanty biasa aja ngedengernya...

Senin, 01 Desember 2008

Indolawas Peringkat 10

Dah lama banget gak ngecek Shinystat... secara sejak dibatasi page perhari yang dibuka hanya 1000 page (dan blog gue sehari lebih dari seribu page kebuka), Indolawas gak masuk ke chart lagi... Tapi pas gue iseng buka, ternyata page harian yang bisa dibuka dinaikkan menjadi 2000, dan page Indolawas kebuka rata-rata 1600 per hari, jadi bisa masuk chart lagi. Pas  iseng ngecek lagi... blog gue www.indolawas.blogspot.com ada di peringkat 10 katagori Entertainment/Personal homepage...

yipppiii... ada kerjaan tambahan nih tiap hari ngelihat chart hehehe... :)